Apa itu Vaginal Seeding? - Hamil Sehat

Karena Setiap Kehamilan itu Berharga

Home Top Ad

Thursday, August 24, 2017

Apa itu Vaginal Seeding?

Vaginal seeding adalah prosedur untuk bayi yang lahir dengan operasi caesar dan juga dikenal sebagai mikrobirthing. Praktiknya adalah dengan menempatkan kain kasa di dalam vagina wanita yang akan melakukan operasi caesar. Setelah lahir, kasa tersebut kemudian digunakan untuk menyeka mulut, wajah dan kulit bayi. Teorinya adalah bahwa praktik ini mentransfer mikrobioma vagina ke bayi, yang akan terjadi dalam proses kelahiran per vaginam.

Mereka yang mempraktikkannya percaya bahwa vaginal seeding ini akan memberikan pengalaman yang lebih alami dan memastikan bayi yang lahir dengan operasi caesar tidak melewatkan bakteri sehat yang biasanya ada di saluran persalinan selama persalinan normal atau per vaginam.

Harapannya adalah agar bayi tersebut terpapar bakteri yang dapat membantu melatih sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko alergi dan asma di kemudian hari. Karena seperti yang kita tahu, bayi yang lahir melalui seksi C memiliki mikrobiomes yang sangat berbeda dibandingkan mereka yang lahir dengan vaginal.

Seperti yang kita tahu, vagina memiliki antara 10 dan 20 jenis bakteri yang biasanya tinggal di sana, dan bakteri tersebut  adalah bagian dari pertahanan seorang ibu. Karena bioma vagina adalah paparan pertama bakteri pada bayi, diperkirakan bahwa persalinan melalui vagina itu benar-benar menentukan sistem kekebalan tubuh si bayi.


baca juga : Mual Muntah di Awal Kehamilan (Morning Sickness)


Apakah vaginal seeding itu bekerja? Apakah aman?

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bayi yang lahir dengan operasi caesar memiliki sedikit peningkatan risiko obesitas, alergi dan penyakit autoimun namun tidak diketahui apakah bakteri tersebut merupakan penghubung antara operasi caesar dan risiko kondisi ini.

Telah dilaporkan bahwa ada beberapa manfaat untuk gagasan tentang pembenihan vagina tetapi teoritis dan ada kekurangan bukti untuk membuktikan bahwa metode ini memiliki manfaat.

Namun para dokter di Denmark dan Inggris mengatakan hal itu tak banyak terbukti dan mungkin lebih banyak bahayanya dibanding manfaatnya.

Bayi-bayi yang dilahirkan melalui operasi Caesar bisa menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap beberapa penyakit berbasis kekebalan tubuh.

Belakangan muncul perhatian pada peran mikrobioma - mikroorganisme yang ada dalam tubuh kita - dalam mencegah penyaki

Seperti yang dilansir oleh situs berita bbc.com, Sebuah laporan yang dipublikasikan dalam BJOG: International Journal of Obstetrics and Gynecology, menyebutkan lebih dari 90% dokter kandungan Denmark yang menangani kehamilan dan kelahiran mengatakan bahwa mereka ditanyai soal seeding ini.
Dikatakan manfaat dari tren seeding ini tak terbukti karena hanya ada satu studi tentang teknik ini yang dilakukan secara memadai dan hanya melibatkan empat bayi.

Di sisi lain, teknik ini menunjukkan risiko yang besar bagi sang bayi, antara lain infeksi seperti streptokokus kelompok-B, lalu E. coli dan berbagai infeksi menular seksual.

Dr Tine Clausen, juga konsultan di Rumah Sakit Nordsjaellands, Denmark, yang juga menyiapkan laporna ini mengatakan: "Kami tahu bahwa para perempuan serta pasangan mereka semakin banyak berkonsultasi dengan dokter mereka tentang vaginal seeding ini."

"Saya sangat mengerti, bahwa sangat menarik jika kita dapat meniru alam dengan melakukan seeding. tapi hal ini hanya didasarkan pada beberapa pemikiran teoritis dan kami tidak memiliki bukti untuk mendukungnya."

Dr Clausen mengatakan cairan itu kemungkinan tidak mengandung bakteri yang sama yang ditransfer saat melahirkan dengan proses melalui vagina dan bakteri apa pun lebih encer karena darah dan cairan ketuban di saluran vagina saat persalinan.

Sarannya kepada kaum perempuan adalah "hindari operasi caesar jika tidak perlu, usahakan menyusui setidaknya selama setengah tahun dan melakukan kontak dari kulit ke kulit sejak dini".
Semua itu memang berfaedah pada microbiome anak.

Di Inggris, sekitar seperempat bayi lahir melalui operasi Caesar.

Dr Patrick O'Brien, dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, mengatakan: "Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa vaginal seeding memiliki manfaat yang diandailkan.

"Karena itu kami tidak akan merekomendasikan hal ini sampai penelitian yang lebih pasti menunjukkan bahwa teknik itu tidak berbahaya dan memang dapat memperbaiki sistem pencernaan dan/atau kekebalan anak."


Lalu ada penelitian pada bulan Januari 2017 ini, yang menemukan bahwa perbedaan dalam mikroorganisme bayi-bayi yang dilahirkan secara caesar atau pun secara vaginal menghilang dalam enam minggu pertama kehidupan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mikrobioma bayi membuat penyesuaian yang sehat, tidak peduli si bayi dilahirkan dengan cara yang bagaimana.

Sementara itu, Ibu bisa meningkatkan mikrobioma bayi dengan menyusui dan menghindari pemberian antibiotik yang tidak perlu.